Tuesday, October 5, 2010

HUKUM SEMBAHYANG BERJEMAAH

Dalam mazhab Syafie hukum sembahyang berjemaah adalah Fardu Kifayah, wajib ke atas semua lelaki yang mampu, namun apabila ada sekumpulan yang melakukankannya, gugurlah kewajipan itu. Ini bersandarkan hadis:

Tidak ada tiga orang (lelaki) dalam sesebuah kampung atau sesebuah desa yang tidak mengerjakan sembahyang berjemaah, melainkan mereka (mudah) dikuasai oleh syaitan (dengan menjadikan mereka mencuaikan perintah syara’); oleh itu hendaklah engkau sentiasa menyatukan diri dengan jemaah (kerana dengan itulah sahaja engkau akan selamat dari angkara syaitan) (Riwayat Imam Ahmad).

Dalam mazhab Hambali, hukum sembahyang berjemaah ialah Fardu Ain berdasarkan hadis:

Sabda Rasulullah s.a.w.: Seberat-berat sembahyang atas para muniafiqin ialah sembahyang Isyak dan sembahyang subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalam dua sembahyang berkenaan, tentulah mereka akan mendatanginya walaupun dalam keadaan merangkak. Demi Allah, sesungguhnya mahu sahaja aku memerintahkan orang mendirikan sembahyang berjamaah bersama para hadirin, kemudian aku pergi dengan beberapa yang membawa kayu api kepada orang yang tidak menghadirinya, lalu aku bakar rumah-rumah mereka, sedangkan mereka berada di dalamnya. (HR Bukhari & Muslim dari Abu Hurairah)

Namun hadis ini telah dibatalkan setelah Baginda mendapati ramai sahabat yang tercicir dari sembahyang berjemaah.

Mazhab Hanafi dan Maliki pula berpendapat hukum sembahyang jemaah ialah Sunat Muakkad berdasarkan hadis yang mengatakan sembahyang jemaah itu sunnatul huda (sunnah petunjuk).

“Dari Ibnu Mas’ud Radhiallaahu anhu, ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam mengajari kami sunnah-sunnah (jalan-jalan petunjuk dan kebenaran) dan di antara sunnah-sunnah tersebut adalah sembahyang di masjid yang dikumandangkan azan di dalamnya.” (HR. Muslim)

Bagi perempuan lebih afdhal sembahyang di rumah. Dibolehkan berjemaah di masjid untuk keperluan menuntut ilmu.

Monday, October 4, 2010

CARA MENGHAFAL AL-QURAN

oleh Imam Masjid Nabawi : Asy Syaikh DR Abdulmuhsin Al Qasim hafizhahullah
http://al-atsariyya h.com/?p=1550

Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.

Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran. Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohan dalam menghafal surah Al-Jumuah:

1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali
5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali.
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.
10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.
Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-Quran. Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, karena itu akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat sehingga kamu tidak bisa menghafalnya.

JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA, BAGAIMANA CARANYA?

Jika kamu ingin menambah hafalan baru (halaman selanjutnya) pada hari berikutnya, maka sebelum kamu menambah dengan hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas, maka anda harus membaca hafalan lama (halaman sebelumnya) dari ayat pertama hingga ayat terakhir (muraja’ah) sebanyak 20 kali agar hafalan ayat-ayat sebelumnya tetap kokoh dan kuat dalam ingatanmu. Kemudian setelah mengulangi (muraja’ah) maka baru kamu bisa memulai hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas.

BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DENGAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali kamu menambah hafalan Al-Qur`an tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya. Hal itu karena jika kamu hanya terus-menerus melanjutkan menghafal Al-Qur’an hingga khatam tapi tanpa mengulanginya terlebih dahulu, lantas setelah khatam kamu baru mau mengulanginya dari awal, maka secara tidak disadari kamu telah banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal.
Oleh karena itu metode yang paling tepat dalam menghafal adalah dengan menggabungkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Bagilah isi Al-Qur`an menjadi tiga bagian,yang mana satu bagian berisi 10 juz. Jika dalam sehari kamu telah menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga kamu menyelesaikan 10 juz. Jika kamu telah berhasil menyelesaikan 10 juz maka berhentilah menghafal selama satu bulan penuh dan isi dengan mengulang apa yang telah dihafal, dengan cara setiap hari kamu mengulangi (meraja’ah) sebanyak 8 halaman.

Setelah selesai satu bulan kamu mengulangi hafalan, sekarang mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan hafalan 20 juz. Jika kamu telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulangi hafalan 20 juz, dimana setiap hari kamu harus mengulang (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.
Jika anda telah selesai menghafal semua isi Al-Qur`an, maka ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan, dimana setiap harinya kamu mengulang setengah juz. Kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya, juga diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama setiap harinya. Kemudian pindahlah untuk mengulang 10 juz terakhir dari Al-Qur`an selama sebulan, dimana setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.

BAGAIMANA CARA MERAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS?
Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari. Dengan demikian maka kamu akan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu.
Dengan metode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.

APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangInya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau. Beliau membagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bagian (dimana setiap harinya beliau membaca satu bagian tersebut), sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sepekan.

Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?” Mereka menjawab:

نُحَزِّبُهُ ثَلَاثَ سُوَرٍ وَخَمْسَ سُوَرٍ وَسَبْعَ سُوَرٍ وَتِسْعَ سُوَرٍ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً وَثَلَاثَ عَشْرَةَ سُورَةً وَحِزْبَ الْمُفَصَّلِ مِنْ قَافْ حَتَّى يُخْتَمَ


“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb al-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).”
(HR. Ahmad no. 15578).

Maksudnya:
-Hari pertama: Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”.
-Hari kedua: Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”..
-Hari ketiga: Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”.
-Hari keempat: Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”.
-Hari kelima: Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.
-Hari keenam: Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”.
-Hari ketujuh: Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”.

Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ini menjadi kata: ”فَمِي بِشَوْقٍ“. Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka:

- Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah.

- Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah.

- Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.

- Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`.

- Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara`.

- Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat.

- Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas.

Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.

BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?
Cara terbaik untuk membedakan antara dua ayat yang kelihatannya menurut kamu hampir sama (mutasyabih) , adalah dengan cara membuka mushaf dan carilah kedua ayat tersebut. Lalu carilah perbedaan antara kedua ayat tersebut, cermatilah perbedaan tersebut, kemudian buatlah tanda/catatan (di dalam hatimu) yang bisa kamu jadikan sebagai tanda untuk membedakan antara keduanya. Kemudian, ketika kamu melakukan murajaah hafalan, maka perhatikanlah perbedaan tersebut secara berulang-ulang sampai kamu mutqin dalam mengingat perbedaan antara keduanya.

BEBERAPA KAIDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR`AN:

1- Kamu harus menghafal melalui bantuan seorang guru yang bisa membenarkan bacaanmu jika salah.

2- Hafalkanlah 2 halaman setiap hari: 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib. Dengan metode seperti ini (insya Allah) kamu akan bisa menghafal Al-Qur`an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Tetapi jika kamu memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka kemampuan menghafalmu akan melemah.

3- Menghafallah mulai dari surat an-nas hingga surat al-baqarah karena hal itu lebih mudah. Tapi setelah kamu menghafal Al-Qur`an maka urutan meraja’ahmu dimulai dari Al-Baqarah sampai An-Nas.

4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf saja (baik dalam cetakan maupun bentuknya), karena hal itu sangat membantu dalam menguatkan hafalan dan agar lebih cepat mengingat letak-letak ayatnya, ayat apa yang ada di akhir halaman ini dan ayat apa yang ada di awal halaman sebelahnya.

5- Setiap orang yang menghafal Al-Qur’an pada 2 tahun pertama biasanya apa yang telah dia hafal masih mudah hilang, dan masa ini disebut fase at-tajmi’ (pengumpulan hafalan). Karenanya janganlah kamu bersedih karena ada sebagian hafalanmu yang kamu lupa atau kamu banyak keliru dalam hafalan. Ini adalah fase yang sulit sebagai ujian bagimu, dan ini adalah fase rentan yang bisa menjadi pintu masuknya setan untuk menghentikan kamu dari menghafal Al-Qur`an. Tolaklah was-was tersebut dari dalam hatimu dan teruslah menghafal, karena dia (menghafal Al-Qur`an) merupakan perbendaharaan harta yang tidak diberikan kepada sembarang orang.

[Oleh: Asy-Syaikh Dr. Abdul Muhsin Muhammad Al-Qasim, imam dan khathib di Masjid Nabawi]

The Status of the Arabic Language in Islâm

The Status of the Arabic Language in Islâm

BY

Shaykh ul-Islâm ibn Taymiyyah rahimahullaah
Iqtidaa‘us-Siraatil-Mustaqeem (2/207)

As for becoming accustomed to talking to one another in a language other than Arabic, which is the symbol of Islâm and the language of the Qur‘ân, so that this becomes a habit in the land, with one’s family and household members, with one’s friends, in the marketplace, when addressing government representatives or authority figures or when speaking to people of knowledge, undoubtedly this is makrooh (disliked), because it involves being like the non-Arabs, which is makrooh, as stated previously.

Hence when the early Muslims went to live in Syria and Egypt, where the people spoke Byzantine Greek, and in ’Iraaq and Khurasaan, where the people spoke Persian, and North Africa (al-Maghrib) where the people spoke Berber, they taught the people of those countries to speak Arabic, so that Arabic became the prevalent language in those lands, and! all the people, Muslim and kaafir alike, spoke Arabic. Such was also the case in Khurasaan in the past, then they became lax with regard to the language and got used to speaking Farsee until it became prevalent and Arabic was forgotten by most of them. Undoubtedly this is disliked.

The best way is to become accustomed to speaking Arabic so that the young people will learn it in their homes and schools, so that the symbol of Islâm and its people will prevail. This will make it easier for the people of Islâm to understand the Qur‘ân and Sunnah, and the words of the Salaf, unlike a person who gets used to speaking one language, then wants to learn another, and finds it difficult.

Know that being used to using a language has a clear and strong effect on one’s thinking, behaviour and religious commitment. It also has an effect on making one resemble the early generations of this Ummah, the Companions and the Taabi’een. Being like them improves one’s thinking, ! religious commitment and behaviour.

Moreover, the Arabic language itself is part of Islâm, and knowing Arabic is an obligatory duty. If it is a duty to understand the Qur‘ân and Sunnah, and they cannot be understood without knowing Arabic, then the means that is needed to fulfil the duty is also obligatory.

There are things which are obligatory on all individuals (fard ’ayn), and others which are obligatory on the community or Ummah (fard kifaayah, i.e., if some people fulfill them the rest are relieved of the obligation).

This is the meaning of the report narrated by Aboo Bakr Ibn Abee Shaybah who said: ’Eesa Ibn Yoonus told us from Thawr from ’Umar Ibn Yazeed that ’Umar wrote to Aboo Moosa al-Ash’aree radiallaahu ’anhu and said: “Learn the Sunnah and learn Arabic; learn the Qur‘ân in Arabic for it is Arabic.”

According to another hadeeth narrated from ’Umar radiyallaahu ’anhu, he said: “Learn Arabic for it is part of your Religion, and learn how the estate of the deceased should be divided (faraa‘id) for these are part of your Religion.”

This command of ’Umar, to learn Arabic and the Sharee’ah combines the things that are needed, for Religion involves understanding words and actions. Understanding Arabic is the way to understand the words of Islâm, and understanding the Sunnah is the way to understand the actions of Islâm…”

BELAJAR BAHASA ARAB ONLINE DAN PERCUMA

BLOG INI HANYA DIREKA UNTUK MEMAKLUMKAN BAHAWA ANDA BOLEH BELAJAR BAHASA ARAB DARI RUMAH SECARA PERCUMA...

MARILAH KITA BERSAMA-SAMA BELAJAR BAHASA AL-QURAN DIMANA KEAZAMAN UNTUK BELAJAR, DAN BELAJAR BAHASA ARAB INI AKAN DIKIRA SEBAGAI SATU IBADAH..INSYAALLAH...

BAHAN PEMBELAJARAN BOLEH DIDAPATI DARI WEBSITE YANG TERTERA DIBAWAH....

1) YOUTUBE : SEARCH "LEARN ARABIC ONLINE MADEENAH BOOK1 V 1"
(TENAGA PENGAJAR MERUPAKAN SEORANG GURU BERPENGALAMAN LEBIH DARI 25 TAHUN MENGAJAR BAHASA ARAB DENGAN MENGGUNAKAN BUKU TERKENAL HASIL TULISAN DR. ABDUL RAHEEM. MEDIUM PELAJARAN DIDALAM BAHASA INGGERIS TETAPI DENGAN ACCENT URDHU...TETAPI MASIH MUDAH DIFAHAMI)

BUKU TEKS BAGI PEMBELAJARAN DIATAS BOLEH DIMUAT TURUN DI HALAMAN BERIKUT :

BOOK 1 : http://abdurrahman.org/arabic/madeena-arabic-course-1.pdf
BOOK 2 : http://abdurrahman.org/arabic/madeena-arabic-course-2.pdf
BOOK 3 : http://abdurrahman.org/arabic/madeena-arabic-course-3.pdf

2) PELAJARAN JUGA BOLEH DIDAPATI DI WEBSITE BERIKUT
http://www.madinaharabic.com/
(WEBSITE DIATAS MERUPAKAN PELAJARAN BAHASA ARAB BERASASKAN BUKU TEKS YANG DITULIS OLEH DR. ABDUL RAHEEM YANG TELAH DITERJEMAHKAN KEDALAM BAHASA INGGERIS DENGAN GAYA DAN CONTOH YANG MODEN DAN MUDAH DIIKUTI. DISAMPING ITU WEBSITE INI JUGA TURUT MENYEDIAKAN SENARAI VOCABULARY ARAB YG BERGUNA BAGI MEMANTAPKAN LAGI PEMBELAJARAN ANDA SEMUA)

3) WEBSITE INI JUGA BAGUS UNTUK MENAMBAHKAN PENGUASAAAN BAHASA ARAB
- http://madeenah-arabic-books.com/content/view/10/23/
- http://www.lqtoronto.com/

HARAP KITA SEMUA DAPAT MENGAMBIL PELUANG YANG ADA UNTUK SAMA-SAMA BELAJAR BAHASA INI AGAR UNTUK KEREDHAAN ALLAH TAALA SEMATA-MATA.....